Mataram: Menjelang penutupan pendaftaran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) tahun 2025, semangat menjaga kejujuran, transparansi, dan mutu seleksi semakin ditegaskan oleh Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) PTKIN. Melalui forum sosialisasi virtual yang diikuti seluruh Pokja Lokal PTKIN pada Rabu (21/05/2025), dibahas berbagai upaya penyempurnaan tata kelola ujian berbasis Sistem Seleksi Elektronik (SSE) agar bebas dari praktik kecurangan. Kamis,22/05/2025

Rektor UIN Mataram yang juga sebagai ketua Panitia Nasional PMB PTKIN, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag., menyampaikan bahwa proses seleksi bukan sekadar ujian teknis, tetapi juga ruang pendidikan karakter.

“Kita ingin memastikan bahwa proses ini tidak hanya berjalan lancar dan efisien, tetapi juga menjunjung tinggi kejujuran dan integritas. Teknologi kita kembangkan, tapi nilai-nilai etika tetap harus jadi fondasi utama,” tegasnya.

Prof. Masnun turut menyampaikan kebanggaannya terhadap tingginya minat calon mahasiswa terhadap kampus yang dipimpinnya.

“Alhamdulillah, UIN Mataram hari ini masih tetap bertahan di posisi lima besar PTKIN paling diminati secara nasional. Sebanyak 2.461 calon mahasiswa tercatat siap berkompetisi melalui jalur seleksi UM-PTKIN tahun ini. Ini adalah kepercayaan sekaligus amanah yang harus kami jaga dengan baik,” ungkapnya.

Seleksi bukan akhir, tapi awal perjalanan, UM-PTKIN bukan hanya soal lulus atau tidak, tetapi tentang bagaimana peserta memaknai proses sebagai pembuktian integritas dan usaha. Di tengah kompetisi yang semakin ketat, kejujuran menjadi nilai utama yang akan membuka gerbang masa depan yang cerah.

Komitmen bersama seluruh PTKIN di Indonesia, termasuk UIN Mataram, siap menjadi rumah bagi para calon pemimpin masa depan, mereka yang melangkah dengan usaha, berjuang dengan jujur, dan tumbuh dengan nilai-nilai keilmuan dan keislaman. Adita@Humas