Gerakan perguruan tinggi Seluruh Indonesia menjadi pusat mahnet kehadiran bapak presiden Republik Indonesia


Berita Rektorat: Seminar Nasional Kebangsaan yang dilaksanakan hari senin 25 September di Nusa Dua Convention Center, yang dihadiri oleh ribuan pimpinan perguruan tinggi Se-Indonesia. Perhelatan Nasional yang menghadirkan tokoh nasional sebagai narasumber yaitu Kapolri dan Menteri Agama, Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudi Latief  serta tokoh Agama Syafi’i Ma’arif dihajatakan untuk membentengi dan melawan gerakan radikal di lembaga pendidikan pada semua perguruan tinggi.
Tema sentral seminar adalah “Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme” tujuan yang ingin dicapai adalah menjadikan semua perguruan tinggi sebagai  sarana komukasi dan silaturahmi untuk membahas permasalahn kebangsaaan.  Selanjutnya perlu bersinergi dalam merumuskan sikap, solusi langkah dan rekomendasi strategis terkait permasalahan radikalisme dan intoleransi, gerakan yang hendak merubah pancasila, merusak kebinekaan, serta mengancam keutuhan NKRI.
Acara tersebut merupakan hajatan spektakuler yang melibatkan perguruan tinggi dan baru pertama kali terjadi di usia 72 tahun Indonesia merdeka, baru kali ini semua perguruan tinggi seluruh Indonesia bisa duduk bersama. Dalam catatan panitia melaporkan hingga batas waktu registrasi sudah 3, 472 pimpinan perguruan tinggi yang sudah hadir. menariknya kombinasi peserta terdata 432 orang Profesor, 1 127 Doktor dan 1 913 Magister.
Dari pemaparan semua narasumber dan diskusi yang berlangsung selama 120 menit tersebut bermuara pada satu titik yaitu pentingnya peran perguruan tinggi sebagai kawah candra di muka bagi pengembangan keilmuan melalui kegiatan pendidikan, pengembangan penelitian, serta peran pengabdian pada masyarakat sebagaimana yang menjadi ruh tri dharma perguruan tinggi yang sekaligus menjadi sangat strategis dalam  upaya membentengi meluasnya gerakan radikalisme.
Rektor UIN mataram memiliki komitmen yang kuat untuk menindaklanjuti kegiatan seperti yang diprakarsai oleh menteri agama dengan menristekdikti kali ini, Pertemuan seperti ini sangat penting untuk duplikasikan di tingkat lembaga masing2, kemasan dan bentuk kegiatanya bisa saja seperti seminar, lokakarya,  workshof, FGD dan lainya.
Dr. H. Mutawali mewakili komisi rekomendasi mengusulkan dalam sidang pleno yang berlangsung hingga larut malam, beliau sepakat dengan pemaparan bapak menteri agama dengan gagasan bahwa kita perlu membentuk forum silaturahmi perguruan tinggi di setiap daerah sebagai jembatan emas dan sekaligus menjadi solusi kongkrit kegiatan kita ini.
Lebih lanjut lagi ditegaskan bahwa dalam hal menghadapi persoalan kebangsaan diperlukan system dan pola kerjasama yang solid. Pertemuan ini sebagai awal kolaborasi antar perguruan tinggi yang sempurna dalam menyikapi isu-isu radikalisme. Gerakan perguruan tinggi ini telah mampu menjadi pusat mahnet yang membuat bapak presiden Republik Indonesia sangat antusias akan menghadiri kegiatan ini yang dijadwalkan besok pada hari selasa 26 September untuk secara bersama-sama dengan seluruh pimpinan perguruan tinggi mendeklarasikan “Sumpah Kebangsaan”. (Adita@humasuin)