Berita Humas: Indikator Kinerja Utama  atau yang lazim disingkat IKU merupakan isntrumen penting dalam mengukur tingkat capaian target kinerja lembaga, diskusi penting tentang IKU diikuti oleh berbagai unsur pimpinan yang berlansgung di ruang sidang rektor, Rabu (12/02)

Dalam rangka peningkatan standar kualitas untuk menjadikan UINMA sebagai perguruan tinggi yang unggul, mestinya dibarengi dengan upaya seluruh komponen untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan yang terukur dan sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi.

Menurut ketua SPI, adalah keharusan yang jadi prioritas utama dalam penyusunan  program strategis UIN Mataram yaitu yaitu harus mengacu pada terpenuhinya target IKU rektor. Kemudian seluruh pimpinan harus menyesuaikan IKUnya dengan IKU Rektor, IKU atau Indikator Kinerja Utamamerupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis UIN Mataram kedepan.

Dr. Pongky dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan tausiah yang menegaskan bahwa IKU Rektor dengan dua kementerian yaitu Kementerian Agama dan Kementerian Keuangan harus terukur yang terpotret melalui capaian kinerja tahunan, SPI mengingatkan seluruh pimpinan tentang betapa pentingya IKU Rektor.

Sementara itu wakil rektor satu Prof Masnun mengajak semua pimpinan untuk memastikan pelaksanaan sistem pengelolaan yang memperhatikan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan objektivitas dalam rangka mendorong untuk meningkatkan penerapan tata kelola universitas yang baik

Ketua LPM Dr. Winengan menambahkan bahwa pentingnya mengawal akreditasi baik institusi maupun seluruh program studi, Performence pelaksanaan pendidikan ditandai dengan peningkatan kualitas pendidikan, kualitas pendidikan di UINMA ini baik jika fakultas dan prodinya terakreditasi dengaan hasil yang baik tentunya

Dr Faizah yang memandu diskusi IKU menekankan tentang pentingnya perencanaan, menurutnya perencanaan merupakan tahapan paling penting untuk mensukseskan semua program prioritas lembaga, dengan perencanaan yang efektif dan efisien tujuan menjadi jelas dan terarah. Perencanaan hendaknya mampu berpikir totalitas sehingga mampu menjawab berbagai persoalan kelembagaan yang bertumpu dan berawal dari perencanaan (Adita@humasuin)