Rektor UIN Mataram Dr. H. Mutawali bersama seluruh ajajaran pimpinan beserta dosen dan karyawan serta mahasiswa melaksanakan upacara memeperingati hari santri nasional hari senin, 23 Oktober 2017 di halaman kampus satu jl. pendidikan no 35 Mataram.  Upacara yang berlangsung hidmat dengan menggunakan atribut baju putih, celana hitam dan peci terlihat pada semua peserta, rektor sebagai pembina upacara mengenakan baju koko putih dibalut dengan jas berselendang surban, Dr. Mutawali  sebagai pembina dan Kasubah Humas H. Suhirman Adita bertindak sebagai ajudan upacara, rektor menyampaikan amanat pembina sebagaimana redaksi berikut ini.

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Alhamdulillah, marilah kita bersama-sama memajatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena karunianya kita dapat menghadiri upacara memperingati Hari Santri Nasional saat ini.

Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, semoga beliau beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya, insyallah kita semua senantiasa dirahmati Allah hingga akhir zaman.
Hadirin yang saya hormati ….

Sejarah telah mencatat dengan tinta mas, bahwa para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut. Para santri dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, mengajarkan tentang arti kemerdekaan. Peringatan Hari Santri ini dimaksudkan agar kita semua selalu ingat untuk meneladani semangat juang ke-Indonesia-an para pendahulu kita. Semangat kebangsaan, cinta tanah air, rela berkorban untuk bangsa dan negara. Para santri seperti K.H. Hasyim As’yari, K.H. Ahmmad Dahlan, A. Hassan, Ahmad Soorhati, dan Mas Abdul Rahman secara historis telah dikenal perannya dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jiwa religius Keislaman dan semangat nasionalisme kebangsaan tidak untuk dipertentangkan, melainkan menyatu menjadi semangat merebut dan mempertahankan kemerdekaan.  Dengan mewarisi semangat itulah, para santri masa kini dan masa depan, baik yang di pesantren maupun di luar pesantren, dan seluruh anak bangsa, dapat selalu memperkuat jiwa  religius keislaman dan sekaligus juga jiwa nasionalisme-kebangsaan. Para santri selalu ingat untuk berjuang untuk bangsa, tanah air dan tumpah darah Indonesia.

Hadirin yang berbahagia

Hari ini merupakan tahun ketiga peringatan hari santri nasional bagi seluruh rakyat Indonesia, sejak dideklarasikan dan ditetapkan oleh bapak presiden Republik Indonesia pada tanggal 22 oktober 2015 yang lalu, sebagai bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan. Melalui momentum Hari Santri ini perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Spirit “nasionalisme bagian dari iman”  perlu terus digelorakan di tengah arus ideologi fundamentalisme agama yang mempertentangkan Islam dan nasionalisme.

Hadirin yang saya muliyakan

Perjuangan Republik Indonesia tidak akan pernah terwujud apabila tidak ada semangat juang kebangsaan, untuk kemajuan Indonesia yang hidup di dada elemen bangsa. Perjuangan kemerdekaan Indonesia juga tidak akan pernah terwujud apabila tidak ada cita-cita bersama untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan kita semua ikut menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian dan keadilan sosial.

Hari ini santri juga hidup di tengah dunia digital yang tidak bisa dihindari. Internet hadir sebagai bingkisan kecil dari kemajuan nalar yang menghubungkan manusia sejagat dalam dunia maya. Santri perlu ‘memperalat’ teknologi informasi sebagai media dakwah dan sarana menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan sehingga sejalan dengan upaya untuk menjaga agama, jiwa, nalar,  dan martabat bangsa.

Civitas akademika UIN Mataram mengucapkan
Selamat Hari Santri 2017. “Wajah Pesantren, Wajah Indonesia”
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Mataram, 22 Oktober 2017
Rektor UIN Mataram
ttd
Dr. H. Mutawali, M. Ag(Adita@humasuin)