Berita Humas: Rektor Prof Dr H Mutawali mengikuti pembukaan ISEF 2020 yang dilaksanakan di kantor Bank Indonesia NTB yang dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma’ruf Amin. Wapres membuka secara online event bergengsi Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 yang diikuti oleh beberapa menteri terkait, duta besar, komisi XI DPR RI, dan para Gubernur serta beberapa Rektor di Seluruh Indonesia, Jum’at (07/08/20).

Wapres membuka acara ISEF 2020 secara online menyapaikan bahwa pengembangan ekonomi dan keuangan syariah semakin kuat dengan dirilisnya Peraturan Presiden No. 28/2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. Pentingnya kita memiliki ambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai referensi dunia dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui pola berjamaah

Dalam sambutanya, Wapres menegaskan bahwa penguatan kelembagaan hanya merupakan satu aspek dari upaya besar mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.  Upaya lain seperti penyelenggaraan event untuk turut mempromosikan dan menggelorakan kegiatan ekonomi dan keuangan syariah menjadi penting. 

Empat aspek utama pengembangan industri syariah sudah jelas, yakni industri produk halal, keuangan syariah, dana sosial syariah, kegiatan usaha syariah lainnya. Keempatnya telah berjalan, meski masih banyak tantangan, salah satunya pandemi Covid-19.

Wapres Ma’ruf meyakini wabah ini dapat menjadi momentum bagi pelaku bisnis syariah untuk memperbaiki layanan, terutama dari segi teknologi.  Pelaku ekonomi syariah harus menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut sehingga pemanfaatan teknologi digital dan transaksi online menjadi mutlak diperlukan,.

Rektor UIN Mataram Prof Dr H Mutawali yang hadir bersama Wakil Gubernur di Kantor Bank Indonesia Perwakilan NTB sangat mendukung penyelenggaraan ISEF 2020 yang dipusatkan di NTB untuk kawasan Indoneisa Timur. ISEF ini sangat penting sebagai upaya untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah agar menjadi arus utama kebijakan nasional dan internasional. 

Prof Mutawali juga sangat mendukung pemberlakuan tatanan baru di mana aspek kesehatan dan higienitas menjadi hal yang mutlak juga dapat memberikan peluang yang sangat besar bagi industri produk halal. Peran penting akademisi sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan ekonomi syariah untuk memperkuat program pemberdayaan ekonomi ummat melalui adaptasi konsep berjamaah. (Adita@Humasuinmataram)