DSC_1898Menebar Kesejukan, Menangkal Radikalisme Dalam Upaya Mewujudkan Kampus Islami adalah judul yang di pilih Bu Dekan ( Nama Akrab Ibu Dekan Fakultas Da’wah & Komunikasi IAIN Mataram Dr.Faizah, MA ) dengan pendahuluan yang mengangkat realitas bahwa Beberapa Dasawarsa Terakhir, Dunia Diguncang Oleh Issue Kekerasan Yang Dilakukan Oleh Kelompok Yang Dianggap Sebagai Kelompok Islam Radikal. Peristiwa-Peristiwa Yang Terjadi Di Beberapa Negara Membuktikan Bahwa Gerakan-Gerakan Radikal Semakin Berkembang Di Seluruh Dunia. Dengan Berbasis Dalil-Dalil Agama, Kelompok-Kelompok Tersebut Menebar Kekerasan Dan Teror. Kasus Yang Paling Anyar Yang Memperlihatkan Radikalisme Atas Nama Agama Adalah Kasus Isis. Kelompok Kelompok Radikal Tidak Hanya Merekrut Masyarakat Umum Sebagai Anggotanya, Tetapi Juga Anak-Anak Muda Termasuk Di Dalamnya Pemuda Yang Berstatus Mahasiswa. Keterlibatan Mahasiswa Unair[1] Yang Menjadi Anggota Isis Merupakan Contoh Nyata, Bahwa Gerakan Gerakan Islam Radikal Membidik Anggota Dalam Segala Usia. Di akhir orasi ibu Dekan menegaskan akan adanya modal dasar  dalam menangkal radikalisme khususnya kampus tercinta IAIN Mataram :

  1. IAIN Mataram merupakan perguruan tinggi Islam yang dalam kurikulumnya berlandaskan integrasi dan interkoneksi keilmuan. Integrasi dan interkoneksi keilmuan ini memungkinkan ajaran ajaran Islam yang termaktub dalam al-Qur’an maupun al-hadis dapat diaplikasikan dalam perspektif yang lebih luas, dapat didialogkan dalam beragam disiplin keilmuan.
  2. Sumber daya manusia khususnya dosen yang merupakan sosok yang dekat dengan mahasiswa, yang akan menanamkan pemahaman pada mahasiswa sebagian besar adalah doktor-doktor yang memiliki kedalaman dan keluasan
  3. Icon IAIN Mataram menuju UIN dalam hal ini Qur’anic center diharapkan mampu menerjemahkan al-Qur’an dalam tataran pemahaman dan tataran praktis yang mampu memberikan kesejukan, kedamaian bagi internal IAIN maupun dari luar.

Sebagai penutup orasi Ibu Dekan menyampaikan bahwa Sampai saat ini, kasus radikalisme memang tak terjadi di IAIN Mataram, tapi fenomena global radikalisme perlu diwaspadai semua pihak termasuk civitas akademika IAIN Mataram. Menata kurikulum, mengisi dengan mata kuliah yang mengarah pada moderasi Islam, toleran menghargai perbedaan mutlak dilakukan. Bukan hanya dalam proses menangkal radikalisme global tapi dalam proses menata kampus yang sejuk, damai jauh dari konflik dan menyenangkan bagi civitas akademika IAIN Mataram.