Berita Humas
: Guru Besar Hukum Keluarga Universitas Islam Negeri Mataram Prof. Dr. H. Masnun Tahir terus bergerak melakukan pemantauan ke beberapa posko tanggap darurat yang didirikan oleh kampus di bebrapa lokasi pengunsian, siapapun yang berkunjung sudah baragtentu merasakan hal yang sama, kondis keprihatinan mendalam bahkan tanpa terasa berlinang air mata, Jum’at (24/08).
Prof. Masnun yang dijumpai ditengah kerumunan para pengunsi mengungkapkan bahwa Lombok menangis kini sedang menjadi pusat perhatian dunia, entah berapa juta orang yang sudah berpartisipasi baik secara langsung ataupun tidak langsung, menyumbangkan harta untuk membantu mengurangi derita para keluarga yang tertimpa gempa, bukan hanya rumah yang mereka tidak punya, melainkan harapan saja mereka hampir tiada.
Lebih lanjut Guru Nun membaca secara psykologis kehidupan pengunsi yang sudah hampir satu bulan menjalani rutinitas kehidupan di luar zona nyaman, tidak ada yang mampu dilakukan dengan segala keterbatasan, rumah yang dulu megah, anak-anak yang dulunya lincah, kesibukan bisnis yang lancar, semua itu seakan tinggal cerita manis yang tak sempat dikenang dengan kecemasan yang terbayang dlm penerawangan kosong.
Wakil rektor satu UIN Mataram yang kesehariannya penuh canda dan tawa tersebut, hampir kehilangan refrensi canda dan tawa jika sedang berada  bersama pengunsi, bagaimana tidak banyak sekali bayi dan para lansia menjerit menagis, merintih dan mengeluh dalam cuaca siang kepanasan dan malam kedinginan, beliau tidak bosan-bosanya mengajak warga untuk tetap sabar dan berdoa agar semua ini cepat berlalu.
Guru Nun yang juga merupakan pentolan Nahdlatul Ulama sangat optimis terhadap upaya pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat dalam penangan pasca gempa,  yang sangat membanggakan dan menyejukkan hati adalah masyarakat masih mampu menunjukkan ketaatan beribadah di bumi seribu masjid, meski masih dilrundung musibah, menyisakan perasaan resah dan gelisah, Alhamdulillah solat tetap berjamaah,  Wallahu A’lam (Adita@humasuin)