Berita FITK. (3/1). Kegiatan acara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Ke-71 Kementerian Agama RI yang dilaksanakan di IAIN Mataram berjalan khidmat dan berjalan lancar, walau beberapa saat setelah apel, hujan turun mengguyur pelataran lapangan Kampus I IAIN Mataram.
1-copydscn3367dscn3372dscn3376dscn3377dscn3379dscn3381dscn3382dscn3386Rektor IAIN Mataram yang didaulat menjadi inspektur upacara tetap berdiri tegak di tengah lapangan upacara, walaupun hujan membasahi tubuh rektor dan seluruh peserta upacara (unsur pimpinan, dosen, pegawai dan mahasiswa) hingga pembacaan do’a berakhir yang dipimpin oleh Wakil Rektor III Dr. H. Subhan A, M.Ag.
Rektor IAIN Mataram membacakan naskah sambutan Menteri Agama RI. Beberapa hal pokok dibacakan antara lain : Pertama, kesatuan kebagsaan Kita akan terpelihara secara kokoh dan tidak dapat dipecah belah amatlah tergantung pada kebijakan dan kecakapan aparatur Kementerian Agama RI. Hal ini tersirat secara jelas pada sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai falsafah dasar kehidupan bernegara, termasuk pada Pembukaan dan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945 mengandung makna bahwa  dalam kehidupan bernegara dan berbangsa Kita senantiasa memerlukan tuntutan Tuhan. Ini menandakan bahwa prinsif fundament ajaran dan nilai-nilai agama diperankan sebagai pemberi arah sekaligus mendasari kehidupan kebangsaan yang ber-motto, Bhineka Tunggal Ika.
Maka dengan landasan tersebut, toleransi dan kerukunan adalah keharusan ummat beragama di Indonesia, saling menghormati dan menghargai identitas keyakinan antarumat harus terjaga dalam upaya melindungi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedua. Dengan tema Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI Ke-71 tahun 2017 yaitu “Bersih Melayani” dan motto “Lebih Dekat Melayani Umat”, Menteri Agama berharap agar etos kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) memperkuat komitmen, integritas dan etos kerja sebagai pelayan masyarakat dan pengayom semua ummat beragama dengan senantiasa mengasah wawasan, meningkatkan keterampilan dan kesigapan dalam bertugas.
Kementerian Agama patut bersykur bahwa kinerja telah dianggap cukup baik dalam sejumlah survey. Sebagai misal indeks kepuasan jamaah haji terus naik, indeks kerukunan ummat beragama juga  masih tinggi, dan indeks reformasi birokrasi naik dari perigkat CC menjadi B, yang berimplikasi naiknya tunjangan kinerja dari 40 menjadi 60 persen. Kementerian Agama juga mendapatkan penghargaan dari Presiden sebagai Penyedia Layanan BLU dengan Akses Terjangkau, dan penghargaan dari Kemenkeu sebagai kementerian dengan Kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar dalam APBN. Selain itu Kemenag juga mendapatkan penghargaan ganda terkait ekonomi syari’ah, yaitu sebagai Pemrakarsa Proyek Infrastruktur Berbiaya Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan investor Utama Sukuk Bunga Negara Doemstik.
Terkait kinerja positif tersebut, marilah kita bersyukur dan terus istiqomah (konsisten) dalam jalur yang baik, walaupun ada kekurangan beberapa hal semisal penilaian Ombudsman RI yang memberikan tanda awarna kuning dalam standar layanan publik, dan termasuk predikat WTP turun menjadi WDP dalam audit keuangan BPK.
Sebagaia wujud dari moto diatas, Tahun 2017 Kemenag RI akan membangun Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dalam upaya mencapai standar mutu dengan memanfaatkan teknolog informasi segala proses perizinan, beasiswa, hingga bantuan sosial dilakukan secara simpel, pasti, dan bebas pungli.
Diakhir pembacaan naskah tersebut, Rektor IAIN Mataram Dr. H. Mutawalli membecacakan bahwa sebagai ASN Kemenag RI yang kerap dinilai punya keunggulan religiusitas dibanding ASN instansi lain, kita dituntut mengoptimalkan energi sfiritual sebagai landasan kerja profesional sesuai kalimat “Ikhlas Beramal” selalu diniatkan sebagai ibadah yang tulus dan tetap menjaga marwah kementerian yang Kita cintai sebagai organisasi yang sarat dengan nilai, kultur, dan tradisi baik. Tutupnya. **chae.