Berita Humas: Mengisi hari libur edisi minggu ini, redaksi humas akan menampilkan ulasan DR. Agus Mustofa yaitu penulis buku Tasawuf Modern dan juga founder Kajian Islam Futuristik. Tema menarik yang dibahas adalah spiritualitas yang saintifik yaitu melalui zikir ternyata dapat memperkuat imunitas. Ahad (25/07)

Dalam sebuah disertasi mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Kedokteran UNAIR Surabaya telah memadukan antara bidang agama dan kedokteran. Temanya: “Peningkatan Kadar HSP-72 pada Majelis Dzikir”.

HSP-72 adalah “Heat Shock Protein tipe 72”. Yakni, sejenis protein di dalam darah. Yang bisa dijadikan indikator tinggi-rendahnya imunitas tubuh seseorang. Jika kadarnya meninggi, imunitas tubuhnya meningkat. Dan, sebaliknya.

Disertasi itu disandarkan pada penelitian terhadap sekelompok orang yang diberi perlakuan dzikir secara berulang. Maka, disimpulkan bahwa, zikir bisa meningkatkan kadar HSP-72. Yang mana, HSP-72 merupakan indikator imunitas tubuh. Dengan kata lain, perlakuan dzikir terbukti secara empirik, bisa meningkatkan imunitas tubuh seseorang.

Kondisi kejiwaan yang terjadi pada orang-orang yang berdzikir bisa memperbaiki kualitas kesehatan. Senagaimana yang difahami bahwa “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan (berdzikir) mengingat Allah. Ketahuilah, hanya dengan selalu mengingat Allah-lah hati (manusia) menjadi tenteram.” [QS. Ar Ra’d: 28]

Perasaan tentram karena senantiasa dekat dengan Sang Mahakuasa dan Maha Pemurah itulah rupanya, yang memperbaiki fungsi jiwa. Memperbaiki struktur saraf. Dan, kemudian meningkatkan imunitas tubuh seseorang, sehingga dampaknya menjadi lebih sehat. Wallahu a’lam bissawab. (Adita@Humasuinma)