Berita Humas: Dua Guru Besar Universitas Islam Negeri Mataram Prof. Dr H. Mutawali dan Prof. Dr. H. Masnun melenggang menuju Istana Negara memenuhi undangan Menteri Sekretaris Negara dalam rangka menghadiri peresmian pembukaan Kongres II Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama yang dibuka langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Sabtu (25/08).
Duo Profesor UIN Mataram bersama 200 Profesor seluruh Indonesia dari berbagai disiplin ilmu yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menyatukan irama langkah menuju istana. Seusai dibuka Presiden, selanjutnya agenda kongres akan berlangsung di Universitas Islam Nusantara Bandung dengan tema “Pembangunan Inklusif
dan Islam Nusantara Menyongsong se-Abad Indonesia sebagai Negara Kesejahteraan Pancasila”.
Guru Besar Filsafat Islam yang juga merupakan Rektor UIN Mataram sebagai peserta menyatakan sangat bangga menjadi bagian dalam mensukseskan agenda Kongres II ISNU, selanjutnya beliau menegaskan bahwa kegiatan kali ini merupakan kegiatan yang istimewa setidaknya karena dua hal yaitu selain dibuka oleh presoden Joko Wododo juga dilangsungkan di Istana Merdeka.
Prof Mutawali ketika mengikuti seremonial pembukaan kongres di Istana Negara sangat setuju dengan pernyataan Presiden dalam sambutan pembukaannya mengungkapkan bahwa para intelektual yang tergabung dalam ISNU harus memiliki semangat nasionalisme yang tinggi, dan bersedia mendedikasikan kemampuan intelektualnya untuk bangsa dan Negara.
Lebih lanjut Prof Mutawali yang juga fungsionaris ISNU NTB mengungkapkan bahwa ISNU memiliki ratusan guru besar dan doktor dari berbagai latar belakang ilmu pengetahuan yang menjadi anggota dan aktif secara terstruktur dari Pengurus Pusat, Wilayah, dan Cabang Se-Indonesia.
Prof. H. Masnun juga dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa sudah menjadi keharusan bagi para intelektual muslim untuk berani terjun ke bidang-bidang yang berkaitan dengan inovasi ilmu pengetahuan. Hal tersebut sesuai dengan semangat kemajuan peradaban Islam sekira 15 abad lalu yang berada dalam puncak kejayaannya. Beliau juga menegaskan bahwa banyak kesempatan yang bisa kita lakukan saat ini untuk melakukan perubahan.
Lebih lanjut Guru Besar Hukum Keluarga tersebut menyatakan  kehadiran presiden ketika membuka Kongres II ISNU sangat motivasi para ilmuan NU dalam memikirkan konsep-konsep kenegaraan, baik dalam persoalan pendidikan, sosial, ekonomi dan politik, kemudian juga menjadi wujud sinergi antara pemimpin negara dan pemikir-pemikir NU, sehingga dapat terbangun hubungan emosional yang harmonis. Wallahu A’lam (Adita@humasuin)