Berita Rektorat: Rektor UIN mataram Dr. H. Mutawali ditengah kesibukan yang padat, aktifitas dan rutinitas yang tinggi dengan berbagai agenda kegiatan, baik yang bersifat akademik maupun non akademik ataupun menghadiri acara sosial kemasyarakatn yang hampir tidak ada waktu senggang setiap hari meski hari libur sabtu dan minggu tetap terscedule melalui bagian humas dan protokol.  Namun demikian, beliau masih menyisihkan waktu untuk memimpin langsung kegiatan gotong royong yang dipusatkan di kampus dua Jl. Gajah Mada pada hari jumat 6 Oktober 2017.
Kegiatan yang melibatkan partisipasi semua karyawan di lingkup UIN  Mataram berlangsung sejak pukul 08.19 dan berakhir pukul 11.10 tersebut telah mampu merubah pemandangan di beberapa lokasi yang ditentukan, seperti yang nampak mulai dari jalur masuk kampus dua, dan disamping gedung pascasarjana. Sebelumnya lahan seluas 1,5 hektar ini yang rencananya tahun depan akan dibangun gedung dengan konstruksi 6 lantai, kini masih berupa semak belukar dan untuk sementara masih bisa dimanfaatkan sebagai lahan parkir ribuan mahasiswa S1, S2 dan S3.
Dr. Mutawali yang sejak pagi terjun langsung memimpin di lokasi gotong royong mencoba menggunakan mesin alat potong rumput sekitar 16 menit yang membuatnya berurai butiran-butiran keringat segar di pagi hari.  Beliau tidak hanya sekedar memerintah dengan kata-kata, tapi juga memberikan contoh langsung bagimana cara menggunakan alat potong rumput yang baik dan benar, setidaknya beliau pernah memiliki pengalaman menarik sebagai tukang kebun pribadi di rumah elit bapak angkatnya sewaktu masih kuliah di jogja dulu.
Bukan hanya itu, beliau juga membangkitkan memori masa-masa kecil dulu ketika tanganya selalu akrab dengan sabit, parang dan cangkul untuk mencari kebutuhan makanan ternak dan bertani.  Hari ini setelah sekian lama tidak bersentuhan dengan aktifitas tersebut, beliau masih begitu lihai memainkan parang menebas semak belukar  yang akan dijadikan sebagai tambahan lokasi parkir. Pemandangan menarik yang langka itu membuat para pejabat di lingkup rektorat dan fakultas dan pascasarjana tercengang dan salah tingkah, sontak saja para petinggi yang tidak kebagian peralatan seperti sabit dan parang terpaksa harus menarik-narik rumput dan ada juga yang hanya sekedar memungut sampah dibawah kakinya sebagai dampak salah tingkah, tapi ya sudahlah….!!!
Disela-sela gotong royong, yang diwarnai dengan canda tawa ria membuat suasana kerja semakin bergairah dan setidaknya dapat mengusir  rasa capek.  Rektor bersama kabag kerjasama dan humas Drs. Burhanuddin dan kabag umum Drs. Marzuki sesekali waktu terlihat diskusi kecil mengenai kondisi halaman parkir saat ini yang sudah sangat padat.  Beliau meminta agar dalam waktu cepat dekat perlu penataan kawasan parkir menggunakan lahan kosong yang masih tersedia yang dibersihkan hari ini.  Beliau juga mengispirasi ke depannya nanti setelah dibangun gedung, maka penataan kawasan hijau sepanjang areal kampus harus tertata baik, rimbun, hijau dan indah.  Hal tersebut penting selain untuk kenyamanan beraktifitas di kampus, juga akan berdampak pada upaya menciptakan tata ruang yang berwawasan lingkungan.
Selain itu juga, rektor menginginkan agar gotog royong seperti ini dijadwalkan setiap fakultas secara rutin apakah sebulan sekali atau dua bulan sekali.  Terlebih lagi sekarang ini memasuki fase ke 4 tahun ini berdasarkan hasil pemantauan iklim oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa cuaca di bulan oktober ke depannya akan mulai turun hujan.  Penting untuk kita galakkan gotong royong dengan membersihkan saluran drainase yang ada di kawasan kampus kita ini sehingga dapat mencegah terjadinya genangan air yang dapat berpotensi banjir.
Rektor yang didampingi kasubag humas H. Suhirman Adita menyampaikan harapanya agar dapat mengakses informasi dan membangun komunikasi dengan kementerian ligkungan hidup, selanjutnya nanti bersama kasubag kerjasama kelembagaan Supardi, MM. agar ditindaklanjuti ke kementerian, sehingga tahun depan tepatnya pada peringatan hari lingkungan hidup se-dunia kita bisa mendapatkan penghargaan sesuai dengan program kementerian yaitu piala adiwiyata sebagai penghargaan presiden terhadap upaya mewujudkan kampus berwawasan lingkungan.
Hal tersebut bukanlah tanpa alasan, karena kampus kita pada tahun 2012 pernah menjadi pusat pencanangan “gerakan sejuta pohon” yang dihadiri oleh mentri. Bahkan seminggu yang lalu kita menerima surat dari kementerian lingkungan hidup untuk mendata jumlah sebaran pohon peneduh dan pelindung yang terdapat di areal kampus. Alhamduillah melalui ortaker kita sekarang ini yang dilengkapi dengan adanya bagian khusus yang menangani kerjasama kelembagaan baik skala lokal, regional, nasional dan internasional, rektor berharap agar dapat bersinergi membangun kerjasama dengan berbagai pihak, hal tersebut sangat penting untuk kita lakukan sebagai ikhtiar bersama dalam mewujudkan visi misi lembaga. (Adita@humasuin)