Berita Humas: Sekjen Kementerian Agama Prof. Dr. H. Nur Syam ketika membuka kegiatan  rapat koordinasi pengelola informasi publik yang diikuti oleh kasubag humas perguruan tinggi keagamaan negeri se Indonesia di hotel sofyan Jakarta.  Existensi humas memiliki peran yang sangat strategis untuk merawat marwah kementerian agama dan perguruan tinggi di mata public, harus mampu menciptakan dan memelihara reputasi, bahkan baik atau buruknya tafsiran publik terhadap lembaga adalah sangat ditentukan oleh kerja kehumasan.
Dalam sambutanya, sekjen menegaskan bahwa misi pokok humas perguruan tinggi untuk membangun image positif, menumbuhkan komunikasi yang sinergis dan membangun institusi yang responsif terhadap dinamika masyarakat. Peran humas semakin strategis seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, meningkatnya persaingan perguruan tinggi, berkembangnya media massa cetak dan eletronik, kritisnya pandangan masyarakat  yang menyebabkan humas harus mampu mengelola informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Kepala Biro Humas Dr. Masduki menjelaskan bahwa humas perguruan tinggi dituntut untuk mampu membangun citra positif terhadap lembaga dalam memasuki era persaingan ini, menumbuhkan komunikasi yang sinergis antara lembaga pendidikan dengan masyarakat dan membangun institusi responsif terhadap dinamika masyarakat. Dengan demikian fungsi humas perguruan tinggi dituntut selalu profesional dalam mengelola informasi sehingga terwujudnya citra positif lembaga. sebagai institusi, humas yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat.
Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa humas harus  pandai memilih dan mengemas informasi yang ada sehingga bernilai dimata publik, mampu merancang  program-program komunikasi dan  menggunakan berbagai media  dan sarana yang dipilih sesuai dengan tujuan komunikasi dan sasaran khalayaknya. Pencapaian fungsi humas perguruan tinggi harus mampu mengidentifikasi dan memetakan sasaran dan stakeholders pendidikan, meliputi: mahasiswa, dosen, staf administrasi, alumni, masyarakat, pemerintah, media pers, dan orang tua mahasiswa.
Dr. Masduki melihat bahwa transformasi IAIN ke UIN mengalami lompatan luar biasa,  berada dalam posisi yang cukup diperhitungkan di level nasional dan internasional,  sehingga harus diimbangi dengan peran dan fungsi kehumasan yang harus diperkuat. Menjadi humas di perguruan tinggi harus memiliki kesadaran persoalan akademik, harus mengetahui persoalan-persoalan berkaitan dengan kemahasiswaan, publikasi, perpustakaan bahkan kerja sama dengan pihak luar.
Dalam sesi diskusi hari pertama, kasubag humas UIN Mataram H. Suhirman Adita menyampaikan beberapa ide gagasan melalui forum rapat koordinasi yang baru pertama kali digelar tahun ini.  Pencitraan yang dibangun oleh humas PTKN akan berdampak langsung pada stabilitas reputasi Kementerian Agama RI. Maka sangat perlu diprogramkan agar setiap tahun para rektor atau pimpinan perguruan tinggi diberikan penghargaan atau piala presiden. Wallohua’lam (Adita@humasuin)