Selasa, 26 Desember 2023, dalam rangka mengisi waktu libur Semester Ganjil Tahun Akdemik 2023/2024, Ma’had al-Jami’ah meluncurkan program akselarsi hafalan al-Quran. Program ini dilaksanakan pertama kali pada tahun 2021 dengan nama yang berbeda-beda setiap tahunnya. Pada tahun ini kegiatan yang sama juga dilakukan dengan nama ALFATIHAH (Akselerasi Hafalan Mahasantri Ma’had al-Jami’ah). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ruang kepada mahasantri Ma’had yang ingin fokus menuntaskan hafalannya tanpa terganggu oleh kegiatan lainnya. Sampai saat ini tanggal 30 Januari 2024 kegiatan ini mampu melahirkan 124 orang hafidz/hafidzah.

Kepala Ma’had al-Jami’ah Drs. TGH. L. Ahmad Busyairi, MA. dalam sambutannya saat pembukaaan kegiatan ini menyatakan bahwa nafas dari proram ini harus tetap berpatokan pada spirit awal kegiatan yaitu fourT4 (Tahsin, Thafidz, Tarjamah, dan Tafsir). Menurutnya, sangat sulit seseorag menghafal al-Quran jika tahsinnya belum bagus. Menghafal al-Quran jika dengan memahaminya akan jauh lebih mudah tandasnya. Maka dengan modal Tahsin yang bagus, dan memahami makna kata dalam al-Quran sehingga terciptanya akselerasi hafalan al-Quran.

Berdasarkan spririt awal tersebut, maka kegiatan akselerasi ini hanya dapat diikuti oleh mahasiswa Ma’had dengan kriteria terntu. Diantaranya adalah mereka telah memiliki Tahsin yang bagus, telah selesai menghafal surah al-Baqarah beserta maknanya dan memiliki hafalan minimal 5 juz 1-5. Peminat kegiatan ini sangat tinggi. Dari 128 orang pendaftar dan yang memenuhi syarat hanya 40 orang yang diterima. Kegiatan ini dilaksanakan selama 40 hari dari 27 Desember 2024 sampi tanggal 4 februari 2024.

Pada kegiatan tahun ini, diikuti oleh 40 orang santri putra/putri dan 3 orang pengurus. Tertanggal 30 Januari 2024, dari 43 peserta tersebut yang telah menyelsaikan hafalan 30 Juz sejumlah 30 orang peserta. Terdapat peserta yang memiliki hafalan rata-rata harian sejumlah 13 halaman atas nama Vivin Rizkia Putri Prodi Pendidikan Bahasa Arab

Selain itu, setiap santri yang telah menyelesaikan hafalan dilakukan simaan hafalan terakhir yang dihadiri oleh kedua orangtua wali peserta. Dalam testimoninya, salah satu peserta atas nama Ahyar Rosidi menyampikan bahwa menghafal merupakan jalan usaha untuk mencapai target hafalan hingga tuntas. Dia menggunakan metode menghafal dengan cara membagi 1 halaman menjadi 2 bagian atau 3 bagian tergantung kesulitan yang dirasakan dari kosa katanya. Sebelum memulai menghafalkan dia coba memahami artinya per-ayat lalu mencoba memahami maksud dari artinya. Sangat disadari bahwa menghafal al-Quran dengan memahminya jauh lebih mudah.

Akhirnya, Keberhasilan suatu metode menghafal ialah bagaimana seseorang mempersiapkan hati, menetralkan pikiran agar fokus hanya tertuju untuk Al-Qur’an dan menyiapkan fisik agar selalu semangat seperti halnya mandi sebelum menghafal, sikat gigi, memakai wangi-wangiyan.